Kamis, 28 April 2011

10 Nasihat Ibnul Qayyim Untuk Bersabar Agar Tidak Terjerumus Dalam Lembah Maksiat

Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du.

Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:

Pertama , hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.

Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…

Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu.

Apabila engkau berlimpah nikmat

maka jagalah, karena maksiat

akan membuat nikmat hilang dan lenyap

Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.

Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya

Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.

Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…

Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…

Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.

Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.

Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.

***

Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li Shabri ‘anil Ma’shiyah, www.ar.islamhouse.com

Alih Bahasa: Abu Muslih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

sumber : http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/10-nasihat-ibnul-qayyim-untuk-bersabar-agar-tidak-terjerumus-dalam-lembah-maksiat.html

Selasa, 21 Desember 2010

Tugas ketiga SIA

pertanyaan :

1. mengaudit suatu SIA secara efektif. membutuhkan seorang auditor yang memiliki pengetahuan tentang komputer dan aplikasinya dalam akuntansi. berikan pendapat anda sejauh mana auditor harus memiliki keahlian komputer untuk menjadi auditor yang efektif?

2. apakah anda setuju bahwa metode yang paling efektif untuk mendapatkan pengamanan system yang memadai adalah dengan mengandalkan integritas pegawai perusahaan? mengapa dan mengapa tidak?apakah hal ini tampak ironis? pengukuran apa yang perlu perusahaan lakukan untuk memastikan integritas pegawainya?

jawab:

1. Menurut saya bila si auditor memang lulusan ekonomi akuntansi, saya rasa dia bisa menggunakan aplikasi/software akuntansi, karena bisa jadi dalam masa perkuliahnya si auditor tentu banyak melakukan praktek tentang aplikasi komputer yang digunakan untuk akuntansi, seiring berjalannya waktu tentu si auditor dapat lebih mahir dan mengerti dalam penggunaannya dan juga untuk masalah-masalah dalam komputer.

2.saya tidak setuju, karena dalam pelaksanaan pengamanan sistem itu tidak selamanya seseorang dapat dipercaya dalam pengamanan sistem, dan harusnya pemimpin perusahaan dapat meseleksi para pegawai mana yang lebih baik dalam pelaksanaanya dan melakukan pengevaluasian terhadap semua pegawai pada satu bulan sekali untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan.

Minggu, 28 November 2010

SIKLUS PENDAPATAN : PENJUALAN DAN PENAGIHAN KAS


Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berlangsung dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan2 tersebut.

Tujuan utama siklus pendapatan adalah menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENDAPATAN

Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :

1. Penerimaan pesanan dari para pelanggan

a. Mengambil pesanan pelanggan

b. Persetujuan kredit

c. Memeriksa ketersediaan persediaan

d. Menjawab permintaan pelanggan

2. Pengiriman barang

a. Ambil dan pak pesanan

b. Kirim pesanan

3. Penagihan dan piutang usaha

a. Penagihan

b. Pemeliharaan data piutang usaha

c. Pengecualian : Penyesuaian rekening dan penghapusan

4. Penagihan kas

PENGENDALIAN : TUJUAN, ANCAMAN, DAN PROSEDUR

Didalam siklus pendapatan, SIA yang didesain dengan baik harus menyediakan pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan2 berikut ini dicapai :

1. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar

2. Semua transaksi yang dicatat valid (benar2 terjadi)

3. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat

4. Semua transaksi dicatat dengan akurat

5. Asetdijaga dari kehilangan ataupun pencurian

6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif

Ancaman dan pengendalian dalam siklus pendapatan

Proses /Aktivitas

Ancaman

Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan

Entri pesanan penjualan

1. pesanan pelanggan yang tidak lengkap atau tidak akurat

Pemeriksaan edit entri data

2. Penjualan secara kredit ke pelanggan yang memiliki catt. Kredit buruk

Persetujuan kredit oleh manajer bag. Kredit bukan oleh fungsi penjualan: catt yang akurat atas saldo rek. pelanggan

3. Legitimasi pesanan

Ttd diatas dokumen kertas, ttd digital dan sertifikat digital untuk e-biz

4. Habisnya persediaan, biaya penggudangan, dan pengurangan harga

Sistem pengendalian persediaan

Pengiriman

5. Kesalahan pengiriman: barang dag., jumlah dan alamat yang salah

Rekonsiliasi pesanan penjulana dengan kartu pengambilan dan slip pengepakan: pemindai kode garis

Pengendalian aplikasi entri data

6. Pencurian persediaan

Batasi akses fisik ke persediaan

Penagihan dan piutang usaha

7. Kegagalan untuk menagih pelanggan

Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan

8. Kesalahan dalam penagihan

Pengendalian edit entri data

Daftar harga

9. Kesalahan dalam memasukkan data ketika memperbarui piutang usaha

Rekonsiliasi buku pembantu piutang usaha dengan buku besar: laporan bulanan ke pelanggan

Penagihan kas

10. Pencurian kas

Pemisahan tugas; minimalisasi penanganan kas; kesepakatan lockbox; konfirmasikan pengesahan dan penyimpanan semua penerimaan

Rekonsiliasi periodic laporan bank dengan catt seseorang yang tidak terlibat dalam pemrosesan penerimaan kas

Masalah2 pengendalian umum

11. Kehilangan data

Prosedur cadangan dan pemulihan dari bencana; pengendalian akses (secara fisik dan logis)

12. Kinerja yang buruk

Persiapan dan tinjauan laporan kinerja

SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS

Siklus pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa

Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

AKTIVITAS BISNIS SIKLUS PENGELUARAN

3 aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran :

1. Memesan barang, perlengkapan, dan layanan

a. permintaan pembelian

b. membuat pesanan pembelian

c. meningkatkan efisiensi dan efektivitas

2. menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan layanan

a. meningkatkan efisiensi dan efektivitas

3. Membayar barang, perlengkapan dan layanan

a. Menyetujui faktur penjualan dari vendor untuk dibayar

Ancaman dan pengendalian dalam siklus pengeluaran

Proses /Aktivitas

Ancaman

Prosedur pengendalian yang dapat diterapkan

Pesan barang

1. mencegah kehabisan atau kelebihan persediaan

Sistem pengendalian persediaan; Catt persediaan perpetual; teknologi kode garis; penghitungan persediaan secara periodik

2.Meminta barang yang tidak dibutuhkan

Catt persediaan perpetual yang akurat; persetujuan permintaan pembelian

3. Membeli dgn harga yang dinaikkan

Meminta penawaran kompetitif; gunakan pemasok yang disetujui; persetujuan pesanan pembelian; pengendalian anggaran

4. Membeli barang berkualitas rendah

Gunakan vendor yang disetujui; awasi kinerja vendor; pengendalian anggaran

5. Membeli dari pemasok yang tidak diotorisasi

Persetujuan pesanan pembelian; batasi akses ke file utama pemasok

6. Komisi (kickback)

Kebijakan; mintalah bag. Pembelian untuk mengungkapkan kepentingan financial dengan pemasok; audit vendor

Terima dan simpan barang

7. Menerima barang yang tidak dipesan

Minta bagian penerimaan untuk memverifikasi keberadaan pesanan pembelian yang valid

8. Membuat kesalahan dalam penghitungan

Dokumentasikan kinerja pegawai; insentif untuk penghitungan yang akurat

9. Mencuri persediaan

Pengendalian akses fisik; penghitungan periodic persediaan dan rekonsiliasi perhitungan fisik dengan catt; dokumentasikan semua kiriman persediaan

Setujui dan bayar faktur dari vendor

10. Gagal menagkap kesalahan dalam faktur dari vendor

Periksa kembali akurasi faktur; training bagi pegawai bag. Utang usaha

11. Membayar barang yang tidak diterima

Hanya membayar faktur yang didukung oleh laporan penerimaan asli

12. Gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia

Penyimpanan file yang tepat; anggaran arus kas

13. Membayar faktur yang sama 2x

Hanya membayar faktur yang didukung oleh bundle voucher asli

14. Kesalahan mencatat dan memasukkan data dalam utang usaha

Pengendalian edit berbagai entri data dan pemrosesan

15. menyalahgunakan kas, cek.

Batasi akses ke cek kosong, mesin penandatangan cek; pemisahan tugas antara bagian utang usaha dengan kasir; rekonsiliasi rek bank oleh orang yang independent dari proses pengeluaran kas; alat perlindungan cek termasuk positive pay.

Pengendalian umum

16. Kehilangan data

Buat cadangan dan rencana pemulihan dari bencana; pengendalian akses fisik dan logis

17. Kinerja kurang baik

Pembuatan dan peninjauan ulang secara periodic; laporan kinerja yang memadai

Sumber : http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=4&ved=0CDAQFjAD&url=http://disk.jsmart.web.id/onita_carachi%40jsmart.web.id/SIKLUS%2520PENDAPATAn%2520Penjualan%2520dan%2520penagihan%2520kas.doc&rct=j&q=aktifitas%20bisnis%20siklus%20pendapatan&ei=w1zrTPitO8L98Aa649nLAQ&usg=AFQjCNEYJ91eanKqsjot0k8EoqpqAksuPA&cad=rja

Selasa, 09 November 2010

Audit sistem informasi berbasis komputer

Auditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menerapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Sifat audit :
- Auditing membutuhkan pendekatan langkah perlangkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat danh hati-hati.
- Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau dan mendokumentasikan bukti audit.

Audit Sistem Informasi :

· Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.

· Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :

1. Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.

2. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.

3. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.

4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.

5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

6. File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Software Komputer :

Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.

CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.

Pemakaian Software computer :

Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya.

Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data.

Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit.

Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.

Fungsi Umum Software Audit Komputer :

Pemformatan ulang

Manipulasi file

Perhitungan

Pemilihan data

Analisis data

Pemrosesan file

Statistik

Pembuatan laporan

Audit Operasional Atas Suatu SIA :

Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan.

Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.

Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi.

Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :

Ø Meninjau kebijakan dokumentasi operasional

Ø Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional

Prosedur pengumpulan bukti, cont.

Mengamati fungsi-fungsi dan kegiatan operasional

Memeriksa rencana dan laporan keuangan serta operasional

Menguji akurasi informasi operasional

Menguji pengendalian


Sumber :

http://www.beacukai.go.id/library/readLib.php?ID=1540&Ch=25

http://ugo-emperorr.blogspot.com/2010/10/audit-sistem-informasi-akuntansi.html

Jumat, 05 November 2010

Macam-macam Syirik

Penyusun Ulang: Ummu Aufa
Muroja’ah: Ust. Abu Mushlih

Pembagian syirik ada berbagai macam tergantung dikelompokkan pada kelompok yang mana.

1. Syirik yang Terkait dengan Kekhususan Allah Ta’ala
a. Syirik di dalam Rububiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan lainnya dari sifat-sifat rububiyyah.

b. Syirik di dalam Uluhiyyah
Yaitu meyakini bahwa selain Allah bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.

c. Syirik di dalam Asma’ wa Sifat
Yaitu seorang meyakini bahwa sebagian makhluk Allah memiliki sifat-sifat khusus yang Allah ta’alla miliki, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lainnya yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.

2. Syirik Menurut Kadarnya

a. Syirik Akbar (besar)
Yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.

- Syirik dalam berdoa
Adalah merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti’anah kepada selain-Nya.

- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud
Adalah manakala melakukan ibadah tersebut semata-mata ingin dilihat orang atau untuk kepentingan dunia semata.

- Syirik dalam keta’atan
Yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu wa Ta’ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.

- Syirik dalam kecintaan
Adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Menyetarakan kecintaan makhluk dengan Allah.

b. Syirik Ashghar (kecil)
Yaitu riya’, hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi pelakunya wajib untuk bertaubat. Akan tetapi bukan hanya riya’ saja yang termasuk syirik Ashgar. Riya’ termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar hanya berupa riya’.

c. Syirik Khafi (tersembunyi)
Yaitu seorang beramal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk riya’, dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam sebagaimana anda ketahui, namun pelakunya wajib bertaubat.

3. Syirik Menurut Letak Terjadinya
a. Syirik I’tiqodi
Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun bisa mengubah takdir yang digariskan kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam, kita berlindung kepada Allah dari hal ini.

b. Syirik Amali
Yaitu setiap amalan fisik yang dinilai oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti menyembelih untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lainnya.

c. Syirik Lafzhi
Yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari’at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti perkataan sebagian orang, “Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau”, dan “Aku bertawakal kepadamu”, “Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka akan begini dan begitu”, dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan.

Dengan mengetahui beberapa kategori syirik diatas dapat membantu kita untuk menghindarinya agar tidak terjatuh dalam kesyirikan dalam bentuk apapun dan cara bagaimana pun. Semoga kita semua bisa terhindar dari syirik tersebut di manapun dan kapan pun jua. Wallohu a’lam bishowab.

Maraji’:
Penjelasan Al-Qaul Al-Mufid fii Adillati At-Tauhid (terj)

Sumber : http://muslimah.or.id/aqidah/macam-macam-syirik.html