Senin, 02 Agustus 2010

Batasan Aurat

Allah Ta’ala berfirman,

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid …” (QS. Al A’raaf : 31)

Yaitu tutupilah aurat kalian. Karena mereka dulu thawaf di Baitullah dengan telanjang.

Aurat laki – laki antara pusar dan lutut. Sebagaimana dalam hadits ‘Amr bin Syu’aib ra., dari ayahnya, dari kakeknya, secara marfu’, “Antara pusar dan lutut adalah aurat” (HR. Abu Dawud dan lainnya, dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Irwaa’ul Ghalil no. 271)

Dari Jarhad al Aslami, ia berkata, “Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam lewat ketika aku mengenakan kain yang tersingkap hingga pahaku terlihat. Beliau bersabda,

‘Tutuplah pahamu, karena sesungguhnya paha adalah aurat’” (HR. Abu Dawud no. 3995 dan at Tirmidzi no. 2948, hadits ini shahih li ghairiHi, lihat Irwaa’ul Ghalil no. 269 oleh Syaikh Albani)

Sedangkan wanita, maka seluruh tubuhnya aurat kecuali wajah dan telapak tangannya dalam shalat berdasarkan sabda Nabi ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam,

“Al Mar-atu ‘awrah” yang artinya “Wanita adalah aurat” (HR. at Tirmidzi no. 1183, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahiih al Jaami’ush Shaghiir no. 6690)

Juga sabda beliau ShallallaHu ‘alaiHi wa sallam,

“Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah pernah haidh (baligh) kecuali dengan mengenakan kain penutup” (HR. Abu Dawud no. 627, at Tirmidzi no. 375 dan Ibnu Majah no. 655, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahiih Sunan Ibni Majah no. 534)

Maraji’ :

Panduan Fiqih Lengkap Jilid 1, Abdul Azhim bin Badawi Al Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Jumadil Akhir 1426 H/Juli 2005 M.

(http://diserambimesjid.blogspot.com/2009/09/batasan-aurat.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar